Teknikanalisis data adalah metode yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi yang mudah dipahami dan bermanfaat sebagai solusi permasalahan. Ketika mempersiapkan sebuah data yang akan diolah, pastinya akan ada tahapan dimana praktisi perlu menentukan jenis teknik apa yang akan digunakan untuk menganalisa data. Dalampenelitian, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum menyajikan suatu informasi dari hasil penelitian Anda. Pertama, Anda harus mengumpulkan data dulu, lalu mengolahnya dan kemudian menganalisinya supaya hasilnya lebih rinci. Sebelum mengolah data, pastikan Anda telah selesai melaksanakan tugas pertama yaitu mengumpulkan data. Sepertiyang telah kita ketahui, dalam menyajikan suatu data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara. Salah satunya adalah penyajian data dalam bentuk diagram. Penyajian data dalam bentuk diagram ini sebagai suatu alat untuk menyajikan data statistik yang dapat berwujud gambar atau lambang. Penyajiandata adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang penelitian, baik individu ataupun berkelompok untuk melengkapi proses pembuatan laporan atas hasil penelitian kuantitatif/kualitataif yang telah dilakukan, sehingga senantianysa bisa dianalisis sesuai dengan standar keilmiahanan. Pengertian Penyajian Data Menurut Para Ahli Padaartikel kali ini saya dapat share Info perihal Cara Yang Tepat Untuk Menyajikan Informasi Yang Berupa Data Adalah, Info ini disatukan berasal dari beraneka sumber menjadi mohon maaf terkecuali informasinya tidak cukup lengkap atau kurang tepat. Postingan kali ini juga mengkaji perihal Cara Yang Tepat Untuk Menyajikan Informasi Yang Berupa Data Adalah, Pendahuluan: Statistik Read More » ZelqQ90. Penyajian data termasuk salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Maka dari itu data harus disajikan dengan sederhana dan jelas agar mudah untuk dibaca. Dalam statistika, ada beberapa cara penyajian data yang dapat digunakan. Masing-masing cara penyajian data, diperuntukkan untuk data yang tertentu. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini. Daftar isiTujuan Penyajian Data7 Cara Penyajian Data1. Narasi2. Tabel3. Diagram Lingkaran Pie Chart4. Diagram Batang5. Diagram Garis6. Diagram Gambar Pictogram7. Diagram Pencar Plot Tujuan Penyajian Data Memberikan gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari penelitian atau observasi. Data lebih cepat ditangkap, dipahami, dan dimengerti. Memudahkan observer dalam membuat analisis data. Membuat proses pengambilan kesimpulan dan keputusan lebih tepat, cepat, dan akurat. Dalam statistika ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyajikan data, antara lain 1. Narasi Penyajian data dalam bentuk narasi atau secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran suatu penyakit di daerah pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan. Data yang disajikan merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan. Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi dan lain-lain, dan berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif. 2. Tabel NilaiFrekuensi506604707803Jumlah20Contoh penyajian data dalam bentuk tabel Penyajian data dalam bentuk tabel mementingkan keakuratan data. Karena setiap kolom dan baris pada tabel harus memuat informasi yang sangat detail. Sehingga informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Ada dua macam tabel yaitu, tabel biasa dan tabel distribusi frekuensi. Setiap tabel berisi judul tabel, judul setiap kolom, nilai data setiap kolom, dan sumber data. 3. Diagram Lingkaran Pie Chart Contoh penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran Diagram lingkaran merupakan bentuk penyajian data dalam bentuk sektor-sektor lingkaran. Total nilai diubah dalam sektor 360°. Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran sangat tepat untuk keperluan perbandingan. Cara pembuatannya yaitu Buatlah lingkaran dengan ukuran yang sesuai dengan data dalam bentuk derajat. Misalnya data dalam jumlah orang. Apabila ada 60 orang, maka setiap orang akan memerlukan luas 360°/60 = 6°.Hitung luas yang diperlukan oleh tiap kelompok data dalam luas kelompok data tersebut dalam lingkaran menggunakan busur derajat, bisa dimulai dari sembarang titik. 4. Diagram Batang Contoh penyajian data dalam bentuk diagram batang Diagram batang merupakan suatu diagram yang digambarkan menggunakan batang-batang persegi atau balok. Diagram ini cocok digunakan untuk kepentingan perbandingan. Diagram batang dapat memuat lebih dari satu jenis data. Dalam menggambar diagram batang membutuhkan sumbu vertikal dan horizontal. Sumbu vertikal dan horizontal dibagi menjadi beberapa skala yang sama. 5. Diagram Garis contoh penyajian data dalam bentuk diagram garis Diagram garis digunakan untuk menggambarkan suatu data berkala/berkelanjutan atau menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Misalnya produksi minyak setiap tahun, jumlah kelahiran setiap tahun, dan lain-lain. Dalam diagram garis terdapat sumbu vertikal sumbu y yang menunjukkan frekuensi. Dan sumbu horizontal sumbu x untuk menunjukkan variabel tertentu. 6. Diagram Gambar Pictogram Diagram gambar merupakan diagram yang dalam penyajiannya menyertakan gambar-gambar sebagai ilustrasi. Hal ini bertujuan agar diagram terlihat lebih menarik. Lambang yang dipilih biasanya tergantung pada karakteristik data yang disajikan. Misalnya data jumlah penduduk dilambangkan dengan gambar orang, data gedung dilambangkan dengan gedung, dan lain-lain. 7. Diagram Pencar Plot Diagram plot merupakan jenis sajian data matematis yang dituangkan dalam diagram kartesius. Variabel pertama diletakkan pada sumbu vertikal dan variabel kedua diletakkan pada sumbu horizontal. Koordinat dari titik tersebut adalah plot datanya. Jadi, diagram plot merupakan himpunan titik-titik dalam diagram kartesius. Diagram plot sering disebut juga scatter diagram, scatter chart dan scatter graph. Demikianlah pembahasan lengkap terkait dengan penyadian data statistika. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Seorang mahasiswa pendidikan matematika di Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang suka bermain dengan logika. Founder Banyak presentasi menjadi membosankan karena presenter melakukan data dump. Mereka menjejalkan semua data yang ada ke slide presentasi mereka. Hasilnya adalah sebuah presentasi yang ruwet dan membingungkan untuk audiens. Hal ini bisa terjadi karena presenter masih belum mengetahui perbedaan antara data dan informasi. Walaupun keduanya memiliki bentuk yang sama bisa berupa angka, tabel atau grafik akan tetapi fungsi, tujuan dan cara penyajiannya berbeda. Ketika presentasi anda sifatnya adalah presentasi bisnis atau report maka tentunya anda akan banyak berurusan dengan data dan informasi. Langkah pertama untuk bisa menyajikannya dengan efektif adalah dengan mengetahui perbedaan antara data dan informasi. Data vs Informasi Data adalah angka, tabel atau grafik yang disajikan apa adanya tanpa diolah terlebih dahulu. Biasanya pesan apa yang ingin disampaikan masih belum jelas. Informasi adalah angka, tabel atau grafik yang sudah diolah dan disajikan menggunakan media yang tepat. Pesan yang ingin disampaikan juga sudah jelas. Singkat kata, informasi adalah ringkasan dari data yang sudah diolah. Di dalam sebuah presentasi, manakah yang menurut anda harus disajikan? Data atau informasi? Saya yakin anda bisa menjawabnya dengan tepat. Jawabannya adalah informasi. Sifat presentasi adalah menyampaikan poin-poin berupa informasi yang ringkas dan jelas agar mudah diterima dan dipahami oleh audiens. Jikalau anda ingin mendiskusikan tentang data, misalkan saja tentang cara pengolahannya ataukah cara perhitungannya, maka media yang anda gunakan bukanlah presentasi melainkan meeting. Karena di meeting lebih memungkinkan untuk saling berdiskusi dan tukar pendapat. Kesalahan yang sering terjadi adalah kebanyakan orang menggunakan data, bukannya informasi, di dalam sebuah presentasi. Tidak heran akhirnya audiens menjadi kebingungan dan merasa tidak mendapat apa-apa. Saya yakin anda masih bingung-bingung juga mengartikan apa perbedaan dari data dan informasi 🙂 Untuk lebih jelasnya coba akan saya berikan dalam sebuah contoh studi kasus. Contoh Studi Kasus Data vs Informasi Misalkan saja Anda hendak mempresentasikan hasil riset tentang kepuasan pelanggan dari perusahaan anda. Anda ingin membandingkan jumlah pelanggan yang puas dan yang tidak puas. Untuk melakukan riset ini, anda menyebarkan kuisioner ke 300 pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka. Nah, sekarang mari kita lihat perbedaan menyajikan data dan informasi dalam sebuah presentasi. Kita mulai dari yang paling parah yaaa 🙂 dan lihat di level manakah yang biasa anda lakukan Level 0 Menyajikan data yang benar-benar mentah Ini adalah mereka yang sama sekali tidak mau repot mengolah data. Jadi yang mereka lakukan adalah kertas hasil kuisioner discan dan ditampilkan di slide. Berikut adalah contoh tampilannya Hasilnya adalah sebuah tampilan slide yang tidak menarik dan tidak memiliki pesan. Belum lagi sudah pasti tulisannya kecil-kecil dan tidak akan terbaca bahkan oleh yang duduk paling depan sekali pun. Saya bisa menceritakan hal ini kepada anda, karena saya pernah mengalaminya sendiri. Saya duduk sebagai audiens di mana presenter mempresentasikan slide berisi hasil scan kuisionernya. Level 1 Menyajikan data mentah Ada juga presenter yang menyajikan data hasil kuisioner tersebut dengan memindahnya ke dalam tabel. Hasilnya kurang lebih sebagai berikut Haha.. bagi audiens, walaupun tabelnya didesain dengan bagus dan mungkin masih kelihatan angka-angkanya, akan tetapi tetap saja apa yang disampaikan tidak ada artinya. Apa gunanya bagi si audiens atau pengambil keputusan mengetahui jika si Atun tidak puas atau si Jamilah puas dengan perusahaan kita. Belum lagi mereka harus tersiksa ketika slide-slide berikutnya sampai dengan 300 responden juga mengungkapkan data mentah serupa. Level 2 Menyajikan data setengah matang Presenter yang sudah mulai rajin akan merekap data, mengolah dan akhirnya menyajikan hasilnya. Dalam studi kasus ini, mungkin inilah hasil yang didapat dari presenter yang mulai rajin Lo Pak.. tapi apa salahnya data tabel di atas? Data di atas sudah diolah tapi belum disajikan dalam format dan media yang tepat. Berikut adalah ulasan saya mengapa tampilan di atas masih saya sebut data setengah matang. menggunakan satuan yang kurang tepat. Tabel di atas disajikan dalam satuan jumlah responden yang bisa berubah-ubah angkanya tergantung jumlah responden. Akan lebih tepat jika satuannya dibuat menjadi persentase. menggunakan media yang tidak tepat. Jika tujuan anda adalah untuk membandingkan maka tabel bukanlah media yang tepat. Fungsi tabel adalah membuat audiens mengingat suatu nilai angka secara pasti. Untuk perbandingan lebih cocok menggunakan pie chart atau bar chart. Sehingga berdasar dari dua hal tersebut, maka perbaikan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut Level 3 Menyajikan informasi dalam media yang tepat Setelah mengolah data, anda juga harus memilih satuan dan media yang tepat sehingga informasinya bisa tersampaikan dengan jelas. Berikut adalah hasil dari survey kepuasan pelanggan dalam bentuk pie chart Nah.. lebih jelas dan lebih mudah dibaca bukan? Dari chart di atas kita bisa langsung membandingkan persentase konsumen mulai dari yang tidak puas sampai yang sangat puas. Ini adalah sebuah presentasi yang menyajikan informasi bukannya data-data saja. Akan tetapi, chart di atas sebetulnya masih bisa ditingkatkan lagi. Ini dia level berikutnya. Level 4 Menyajikan informasi disertai pesan yang jelas Berikut adalah contoh penyajian informasi yang lebih dioptimalkan lagi supaya pesan yang disampaikan benar-benar bisa diterima dengan jelas. Ada beberapa poin optimalisasi dari pie-chart di atas dibandingkan dengan level sebelumnya. Berikut adalah contoh-contohnya Pesan yang ingin disampaikan ditulis dengan jelas. Pada chart level sebelumnya hanya dituliskan “Survey Kepuasan Pelanggan”, sedang pada level ini pesan yang ingin disampaikan yaitu “Mayoritas Pelanggan Tidak Puas dengan Pelayanan Kita” lebih ditekankan Bagian chart yang menjadi fokus diberikan kontras. Pada chart level sebelumnya tiap kategori kepuasan diberi warna berbeda. Sedang pada level ini bagian yang ditonjolkan yaitu customer yang tidak puas diberi kontras warna yang berbeda signifikan dengan kategori lainnya. Jadi itu tadi adalah level atau tingkatan-tingkatan dalam menyajikan data atau informasi di dalam presentasi anda. Sampai di level manakah biasanya anda menyajikan data dan informasi yang anda miliki? Saya harap dengan artikel ini akan mampu membuat presentasi bisnis atau report anda berikutnya lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh audiens Slide Design Made Easy Anda tidak hanya dibimbing dalam aspek teknis penggunaan software misal cara membuat pie chart atau bar chart, akan tetapi anda juga akan mendapatkan prinsip penggunaanya seperti contoh yang dibahas dalam artikel ini. Mayoritas pembahasan juga menggunakan video tutorial yang akan membuat anda lebih memahami dan menikmati pembelajaran. Dan masih ada banyak lagi pembahasan yang bisa anda dapatkan sehubungan dengan penyajian presentasi bisnis serupa di atas misal saja teknis pembuatan chart, aspek pemilihan chart, teknik optimalisasi chart. Informasi lengkapnya, silahkan lihat informasi di bawah halama ini atau klik tombol berikut ini Info Detil Slide Design Made Easy Tanpa disadari, kegiatan menyajikan dan mengolah data ada di keseharian Bapak dan Ibu guru serta siswa. Contohnya, di kelas kita bisa menemukan banyak data seperti nama siswa, nomor absen, umur dan jenis kelamin siswa, nilai rata-rata mereka, jadwal pelajaran, dan lain-lain. Nah, hal ini membuktikan kalau menyajikan dan mengolah data tidak selalu terkait dengan hal-hal yang besar, penting, atau berjumlah banyak. Karena sebenarnya, menyajikan dan mengolah data bisa dimulai dari hal-hal yang ada di sekitar kita. Menyajikan dan mengolah data termasuk di Materi Matematika Kelas 6 SD. Sub babnya sendiri meliputi mengumpulkan dan membaca data, menyajikan dan mengolah data dalam bentuk tabel, serta menafsirkan sajian data. Materi-materi ini merupakan dasar dari pengenalan statistika atau ilmu yang berkaitan dengan suatu data. Langsung saja yuk Bapak dan Ibu guru, sekarang kita bahas bersama-sama tentang bagaimana menyajikan dan mengolah data! Mengumpulkan DataMenyajikan dan Mengolah dataContoh Soal Menyajikan dan Mengolah Data Mengumpulkan Data Sebelum membahas bentuk pengolahan dan penyajian data, siswa perlu mengetahui dulu bagaimana cara mengumpulkan data. Data merupakan himpunan dari fakta dalam kenyataan yang ada. Fakta itu mempunyai bentuk yang beragam, contohnya fakta angka, pengamatan, simbol, dan sebagainya. Nah, pengumpulan data artinya proses mengumpulkan dan mengukur informasi yang dibutuhkan sesuai tujuan atau untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan. Misalnya, Bapak dan Ibu guru ingin mengetahui mata pelajaran mana yang paling disukai dan dianggap mudah oleh siswa. Untuk mengetahuinya, Bapak dan Ibu guru memerlukan data jumlah siswa, mata pelajaran apa saja yang mereka pelajari, berapa nilai rata-rata di setiap pelajaran, dan mata pelajaran apa yang memiliki nilai rata-rata tertinggi. Contoh lainnya adalah ketika siswa ingin mengetahui kelas mana yang memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dalam ujian Bahasa Indonesia, artinya mereka membutuhkan data jumlah siswa di setiap kelas dan nilai yang mereka dapatkan. Setelah dikumpulkan, kemudian dilakukan kegiatan menyajikan dan mengolah data untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Terus, bagaimana cara mengumpulkan data-data tersebut? Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, diantaranya dengan penelitian, wawancara, polling, atau penghitungan secara langsung. Contoh-contoh pengumpulan data di atas bisa Bapak dan Ibu guru atau siswa lakukan dengan penghitungan secara langsung karena datanya bisa langsung terlihat jelas. Sementara pengumpulan data dengan penelitian, wawancara, atau polling biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks. Baca Juga 9 Cara Melakukan Riset Kualitatif yang Benar dan Tepat Setelah data berhasil dikumpulkan, data sebaiknya disajikan dengan rapi agar informasinya lebih jelas atau tahap ini disebut juga dengan tahap menyajikan data. Penyajian data adalah proses untuk membuat data menjadi mudah dipahami dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa bentuk penyajian data, diantaranya menggunakan tabel, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran atau pie chart. Menyajikan Data Menggunakan Tabel Tabel adalah kumpulan data yang disusun secara rapi berdasarkan baris dan kolom. Menyajikan dan mengolah data dalam bentuk in umumnya digunakan untuk data tunggal atau data yang memiliki rentang nilai atau data dengan jumlah yang cukup banyak. Berikut ini adalah contoh penyajian data dalam bentuk tabel. Tabel Olahraga Kegemaran Siswa Kelas 6 SD Mekar Jaya Jenis OlahragaJumlah SiswaRenang5Voli4Bulu Tangkis11Sepakbola13Basket7 Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Diagram atau grafik adalah cara penyajian data berupa gambaran yang bisa mempermudah kita dalam membaca dan menafsirkan datanya. Ada beberapa bentuk diagram, mulai dari diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Contoh diagram batang Foto dari fusioncharts Contoh diagram garis Foto dari Databoks Contoh diagram pie Foro dari Mengolah Data Setelah data disajikan dalam berbagai bentuk yang ada, siswa perlu mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi yang diinginkan. Mengolah data adalah kegiatan memproses data ke dalam bentuk-bentuk yang lebih berarti. Dengan mengatur data sedemikian rupa, kita akan menghasilkan yang namanya informasi. Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki makna karena telah diberikan konteks serta telah menjadi sebuah gagasan. Ada beberapa hal yang perlu siswa lakukan dalam mengolah data, diantaranya menghitung nilai data terendah dan tertinggi, menghitung modus, median, dan rata-rata. Untuk mendapatkan hasil tersebut, diperlukan beberapa rumus matematika. Supaya siswa bisa lebih mudah memahami rumus-rumus di bawah ini, Bapak dan Ibu guru bisa langsung menerapkannya ke dalam contoh. Berikut ini adalah contoh mengolah data dalam tabel. Tabel Nilai Matematika Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya NilaiBanyak Siswa6274818912103 Mean Rata-rata atau disebut juga dengan mean adalah hasil bagi antara jumlah data dengan banyaknya data. Jadi, untuk mengetahui rata-rata dari sebuah data digunakan rumus seperti di bawah ini. Mean = jumlah data / banyak data Dari data Tabel Nilai Matematika Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya di atas, siswa perlu mengolahnya untuk mendapatkan data lainnya yaitu jumlah data dan banyaknya data seperti di bawah ini. Tabel Nilai Matematika Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya NilaiJumlah SiswaJumlah Data Nilai x Jumlah Siswa6212742881814491210810330Total40322 Setelah mengolah data, siswa bisa menghitung rata-rata nilai dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean = jumlah data / banyak data = 322 / 40 = 8,05 Jadi, rata-rata nilai Matematika siswa kelas 5 SD Mekar Jaya adalah 8,05 Modus Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam sebuah data. Modus juga bisa dikatakan sebagai nilai dengan frekuensi tertinggi atau terbanyak. Dari data Tabel Nilai Matematika Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya di atas, maka modus atau nilai yang paling sering muncul adalah 8 karena ada 18 siswa yang mendapatkan nilai tersebut. Median Median adalah nilai tengah dari sebuah data setelah diurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Median juga diartikan sebagai suku yang berada tepat di tengah data. Untuk menemukan angka tengah dari data Tabel Nilai Matematika Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya, siswa tidak perlu mengurutkan lagi datanya karena tabel sudah menyajikan data secara urut dari kecil ke besar. Diketahui jumlah siswa keseluruhan adalah 40, artinya nilai tengah dari data tersebut berada di siswa 20 dan menjumlahkan total siswa urut dari atas ke bawah, didapatkan siswa ke 20 dan 21 berada di nilai 8. Artinya, median atau nilai tengah dari tabel di atas adalah 8. Baca Juga Mean, Median, dan Modus dalam Data Numerik Tunggal Contoh Soal Menyajikan dan Mengolah Data Menurut penelitian, mengajar statistik atau analisis data kepada anak-anak SD disarankan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang menggabungkan tugas-tugas bermakna untuk meningkatkan pemahaman siswa. Ketika siswa diberikan sesuatu, bukan mencari tahu sendiri, mereka cenderung tidak akan mengingatkan kembali atau menerapkannya. Namun menggunakan pemecahan masalah pada soal atau tugas, siswa bisa mengendalikan pembelajaran mereka dengan memahami dan mengingatnya secara lebih mudah. Nah, selain contoh soal menyajikan dan mengolah data yang ada di atas, berikut beberapa contoh soal lainnya yang bisa Bapak dan Ibu guru bagikan dan bahas bersama siswa. Soal Menyajikan dan Mengolah Data 1 Dari data di atas, pada minggu ke berapa sepatu terjual paling banyak dan berapa selisih minggu ke-1 dan ke-4? Pembahasan Berdasarkan grafik batang, terlihat di minggu ke-1 jumlah sepatu terjual 35 buah, minggu ke-2 50 buah, minggu ke-3 30 buah, dan minggu ke-4 20 buah. Jadi, jumlah sepatu paling banyak terjual pada minggu ke-2. Sementara, penghitungan selisih antara minggu ke-1 dan ke-4 adalah sebagai berikut. Jumlah sepatu terjual minggu ke-1 = 35 Jumlah sepatu terjual minggu ke-4 = 20 Sehingga selisihnya 35-20 yaitu 15 buah. Soal Menyajikan dan Mengolah Data 2 Tabel Hewan yang Dipelihara Siswa Kelas 5 SD Mekar Jaya Hewan PeliharaanBanyakAnjing9Kucing12Kelinci3 Berdasarkan data tabel di atas, berapa rata-rata hewan yang dipelihara siswa dalam kelas? Pembahasan Rumus untuk mencari rata-rata atau mean = banyak hewan / jenis hewan = 9+12+3 / 3 = 24 / 3 = 8 Jadi, rata-rata hewan yang dipelihara siswa ada 8 ekor. *** Demikian pembahasan tentang menyajikan dan mengolah data pada materi Matematika Kelas 6 SD. Semoga artikel ini bisa membantu dan memberikan ide untuk Bapak dan Ibu guru dalam menjelaskan materi tersebut ke siswa. Nah, Bapak dan Ibu guru juga bisa menjelaskan materi pembelajaran dengan lebih menarik melalui video-video yang ada di Zenius. Bagikan video materi dan latihan soal secara lebih mudah melalui kelas virtual Bapak dan Ibu guru di Zenius untuk Guru. Info selengkapnya, klik di sini >> Zenius untuk Guru Baca Juga Artikel Lainnya Mengenal Benda Bangun Datar di Sekitar Kita Tips Membuat Pembelajaran Kreatif Metode Pengenalan Materi Bilangan Cacah ke Siswa SD Penyajian data tentu saja menjadi sangat penting bagi proses penghitungan statistik dan statistika di dalam ruang lingkup penelitian. Baik dalam jenis penelitian kuntitataif ataupun kualitataif perolehanan akan data-data yang akurat diperlukan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan realita sesungguhnya. Oleh karena itulah sebagai setiap hasil dan laporan penelitian, termasuk contoh penelitian geografi tidak terlepas daripada prosedur penyajian data ini. Penyajian data dikenal dengan juga mekanisasi yang dipergunakan dalam sebuah laporan penelitian untuk menyajikan rangkaian angka numerik penomoran agar mudah dibaca. Sehingga secara umumnya, data-data penelitian tersebut dapat disajikan kepada khalayak umum dengan sangat mudah. Hal ini juga dijlankan leh peneliti, sehingga nantinya diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pengertian Penyajian Data Penyajian data adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang penelitian, baik individu ataupun berkelompok untuk melengkapi proses pembuatan laporan atas hasil penelitian kuantitatif/kualitataif yang telah dilakukan, sehingga senantianysa bisa dianalisis sesuai dengan standar keilmiahanan. Pengertian Penyajian Data Menurut Para Ahli Adapun definisi penyajian data menurut para ahli, antara lain sebagai berikut; Yuni 2011, Penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam proses penyelesaian hasil penelitian dengan mempergunakan metode analisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini dilakukan guna mempermudah data-data yang telah dikumpulkan. Bambang Widjanarko, Pengertian penyajian data adalah bagian integral dalam pembuatan laporan penelitian yang disusun dengan langkah sederhana tetapi membantu setiap orang untuk dapat memahaminya. Bentuk Penyajian Data Secara umum, pada proses penyajian data yang dilakukan untuk penelitian mengandung 3 jenis karaktristik yang berbeda, diantaranya macam penyajian data yang diperlakukan adalah sebagai berikut; Tabel Grafik/diagram Peta Contoh Penyajian Data Memperjelas tentang penjelasan akan soal penyajian data diatas, maka uaraian lebih lanjutnya adalah sebagai berikut; Tabel Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah dilakukan dalam sejumlah penelitian statistika. Penyajian dengan tabel ini biasanya dipergunakan untuk kepentingan analisis perbandingan-perbendaingan yang diperlukan dalam teori penelitian sosial. Contoh penyajian data tabelMisalnya saja untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk yang berada di suatu wilayah dan perwilayahan pada periode waktu tertentu, dengan kepadatan penduduk di wilayah lainnya yang berbeda atau sama, tetapi berkorelasi pada topik penelitian Grafik/Diagram Jenis penyajian data yang dipergunakan dalam grafik atau diagram ini sudah mafhum dilakukan dalam serangkaian penelitian-penelitian sosial ataupun eksperimen, yang secara garis besarnya menjelaskan tentang visualisasi penelitian atau informasi tentang kegiatan secara ringkas, menarik, dan jelas. Keunggulan Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik Adapun beberapa kelebihan atas penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik ini, antara lain adalah sebagai berikut; Pembaca lebih mudah dalam membandingkan data satu dengan data yang lain, Dapat menggambarkan data secara seri Penyajian lebih menarik Selain memiliki kelebihan, sistem penghitungan dan penampilan data penelitian dengan grafik mempunyai kelemahan dibandingkan dengan penyajian lainnya. Mislanya saja akan karakteristknya yang terpaparkan hanya pendapatkan sedangkan detai terdapat dalam table. Peristilah ini kerap kalian disebut dengan aprosimatif. Jenis Grafik dalam Penyajian Data Adapun secara umum, setidaknya ada tiga macam jenis grafik atau diagram dalam penyajian data. Antara lain adalah sebagai berikut; Grafik batang bar graph adalah grafik dalam penyajian data yang mafhumnya diwakili oleh segi empat berbentuk batang, baik horizontal maupun vertikal Grafik lingkaran pie graph adalah prosesi penyajidan yang dilakukan dengan gambaran lingkaran dengan penjelasan persentase disetiap numeriknya Grafik garis line graph adalah bentuk penyajian data yang umumnya hanya dilakukan penggabaran dalam garis/titik-titik Peta Bentuk penyajian data selanjutanya yang kerapkali dilakukan oleh para penelitian, bisanya dalam peta atau garis. Jenis data atau informasi ini lebih mengerucut pada data kependudukan yang ditampilkan dalam bentuk peta, oleh lembaga pemerintahan ataupun masyarakat umum. Alasannya penyajian data peta lebih pada kependudukan lantaran dinilai lebih menarik dan mudah dibaca oleh banyak orang terutama tentang pununjukkan lokasinya. Penyajian data atau informasi penduduk dalam bentuk peta menghasilkan konsep ini misalnya saja dalam syarat peta penduduk. Beberapa bentuk simbol ini bahkan bisa digunakan untuk menggambankan kondisi kepadatan penduduk. Misalnya simbol piktorial atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitatif serta gradasi warna. Pemilihan simbol yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian data dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan. Dari serangkaian penjelasan dapatlah disimpulkan bahwa penyajian data penelitian akan lebih mudah dipahami jika ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Diagram yang berbentuk garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan data dalam numerik statistik. Diagram ini memuat data-data yang berkesinambungan atau kontinu seperti contohnya saja penghitungan dalam data jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Demikianlah penjelasan lengkap mengenai pengertian penyajian data menurut para ahli, bentuk, dan contohnya. Semoga melalui ulasan ini bisa menambah cakrawala pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian, terutama yang mendalami materi tentang penelitian. Contoh infografis di Indonesia © FreepikTerdapat beberapa metode atau cara untuk dapat meningkatkan trafik sebuah konten, salah satunya adalah dengan menambahkan media infografis. Banyak orang, khususnya pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang pengembangan konten yang membutuhkan infografis untuk dapat menarik pembaca lebih banyak demikian? Karena dari beberapa hasil temuan di lapangan, mayoritas audiens lebih tertarik kepada konten yang lebih banyak menyajikan bentuk visual untuk meningkatkan brand awareness pada sebuah perusahaan. Alasan lainnya, infografis juga dapat merangkum informasi penting menjadi lebih singkat, padat, mudah dipahami dan jelas hanya dalam satu gambar cara membuat infografis yang mudah dan benar? Pada artikel kali ini, kami akan memberikan langkah atau tips dan trik untuk dapat membuat sebuah infografis sebagai langkah awal dalam mengembangkan konten yang InfografisInfografis adalah media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, serta dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti gambar, ilustrasi, grafik, dan atau dalam bahasa inggris berasal dari kata infographic, juga sangat identik dengan penambahan data dalam bentuk angka yang dikemas dalam berbagai paduan warna desain yang menarik. Hal tersebut dapat membuat konten anda menjadi lebih interaktif, estetik, dan atraktif di mata Infografis dan ContohnyaFoto PexelsTerdapat beberapa pembagian jenis dari infografis itu sendiri. Setiap pembagiannya disesuaikan dengan konten yang akan disajikan. Berikut merupakan beberapa StatisJenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Dimana, infografis disajikan dalam bentuk yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak. Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan anda infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan tidak berbelit jika menggunakan metode AnimasiPembuatan animasi bergerak © UnsplashJenis yang kedua, yaitu bentuk animasi bergerak. Di dalam sebuah animasi sendiri memuat beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan digabungkan dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan konten atau bisnis anda. Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat anda temukan pada platform Youtube, maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan platform Youtube untuk mengembangkan hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi, anda dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mengembangkan animated InteraktifJenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji. Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman ataupun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk membuat sebuah media interaktif. Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga, informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan Membuat InfografisPembahasan berikutnya, masuk pada topik mengenai bagaimana menyusun pembuatan sebuah infografis. Berikut ini merupakan tutorial dalam mengembangkan sebuah media infografis dengan Menentukan Topik BahasanLangkah pertama untuk membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik atau tujuan awal konten sesuai dengan kebutuhan produk bisnis anda. Sebelum anda membuat desain atau layout, anda harus mempersiapkan dengan matang konsep awal dalam pembuatan ide terlebih untuk melakukan riset mengenai target user yang akan anda tuju. Kemudian, anda juga harus memperkirakan, apakah infografis yang akan dibuat memiliki tingkat relevansi yang tinggi di masa sekarang atau tidak. Hal tersebut dapat menentukan dari trafik yang akan anda dapatkan Menentukan Audiens atau Target UserMenentukan audience © UnsplashLangkah yang kedua, anda harus memfokuskan pada target audiens sesuai dengan kebutuhan konten. Anda juga dapat menentukan beberapa elemen untuk menentukan audiens secara spesifik. Misalnya saja dapat ditentukan berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan, hingga menentukan target yang lebih spesifik, maka dapat meningkatkan keberhasilan campaign dari konten anda agar lebih sesuai dengan target user yang dicapai. Tentu saja, dalam penyajian infografis bagi anak muda dengan orang yang lebih tua sangat berbeda jika dilihat dari sisi struktur elemen seperti warna, font, animasi, ataupun ilustrasi. 3. Mengumpulkan Data dan Sumber ReferensiProses pengumpulan data © UnsplashLangkah yang ketiga, setelah berhasil menyusun topik dan menentukan audiens, selanjutnya adalah mengumpulkan sumber informasi dan referensi terkait pembuatan sebuah konten. Anda dapat memanfaatkan berbagai media atau platform untuk mencari berbagai sumber informasi dan insight melalui internet, buku, jurnal, artikel, maupun sumber informasi berbasis website maupun data asli di lapangan. Di zaman yang serba teknologi ini, kita dapat menggunakan berbagai cara, tidak hanya secara konvensional saja, namun juga dapat dilakukan Memvisualisasikan Data ke dalam InfografisLangkah yang berikutnya adalah dengan mengimplementasikan data dalam bentuk visual sehingga membentuk sebuah struktur infografis yang terstruktur. Pada tahap ini, kami merekomendasikan anda untuk menggunakan metode ICCORE Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore dapat anda implementasikan untuk memvisualisasikan data anda. Berikut beberapa keterangan mengenai metode tersebut. a InformPastikan data dapat menyampaikan pesan penting dari konsep yang anda kembangkan. b Compare Suatu data dapat dibandingkan antara konteks satu dengan konteks yang lain, dapat berupa diagram batang, garis, dan lain sebagainya. c ChangePada kategori ini, konten dapat berisikan perubahan data, kronologi, hingga cerita mengenai produk, perusahaan atau personal brand dari waktu ke waktu. d OrganizeSelanjutnya, kategori ini digunakan untuk menunjukkan informasi seputar ranking, pola, atau siklus yang saling berurutan. Anda dapat menggunakan diagram flowchart, tabel, maupun mind mapping. e RelationshipBerikutnya, data juga dapat menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu konteks. Contoh penggunaanya dapat berupa scatter plot maupun multi-series plot. f ExploreKategori yang terakhir, pengguna dapat mengeksplorasi atau menjelajahi infografis anda secara lebih detail untuk menambah wawasan yang lebih Merancang Struktur Grid LayoutGrid © UnsplashLangkah yang kelima, yaitu menentukan rancangan grid layout. Tujuan untuk pembuatan sebuah grid adalah menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen seperti, teks, gambar, ilustrasi, dan elemen yang membuat sebuah layouting, pastikan untuk menyesuaikan dengan kondisi perilaku user dalam membaca informasi anda. Gunakan struktur grid untuk membantu dalam penyusunan elemen agar audiens lebih mudah dalam membaca dan memahami konten yang anda Menggunakan Template Foto PexelsMenciptakan sebuah desain infografis mulai dari nol hingga tahap akhir mungkin membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan berbagai template gratis yang telah disajikan di berbagai platform website design adanya template, sangat memudahkan pengembang dalam membuat desain lebih cepat dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan konten yang digunakan. Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki keselarasan dengan struktur grid yang telah dibuat Menambahkan Style pada DesainMenentukan style design © UnsplashDan langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk memberikan kesan menarik dan menguatkan desain dari infografis anda. Dalam pembuatan style, pastika untuk memperhatikan setiap elemen visual seperti teks, gambar, warna, tombol, dan elemen lain supaya dapat memudahkan pembaca dalam memahami konten Infografis1. Informasi yang Disampaikan Lebih Mudah Dipahami Infografis dapat menyampaikan informasi atau data yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami juga diingat oleh audience. Penyampaian data dalam bentuk visual yang dikemas secara ringkas. Struktur umum pada pembuatan visualisasi data terdiri dari judul, pengantar, inti data, kesimpulan, dan referensi data yang ini memungkinkan pembaca untuk dengan mudah menangkap informasi yang disajikan secara efektif. Pembuatan diagram informasi jauh lebih menarik dibandingkan dengan pembahasan data yang hanya menggunakan teks, sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah diingat oleh 2. Meningkatkan Efektivitas Pemasaran Melalui Media DigitalPenggunaan infografis untuk pemasaran melalui media digital memberikan tampilan yang profesional dan dapat dipercaya karena didasarkan pada data yang valid dan dikemas dengan cara yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan referensi. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan dan minat terhadap produk, jasa, atau informasi yang disampaikan, sehingga pemasaran melalui media digital dapat berjalan dengan lebih efektif 3. Mampu Menarik Minat PembacaAdanya tambahan elemen desain yang menarik, tampilan visualisasi data dapat meningkatkan minat audience untuk membaca informasi dibandingkan dengan teks panjang. Bentuk diagram data dapat digunakan dalam landing page maupun konten blog atau website dengan berbagai macam materi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Infografis dapat memuat berbagai informasi, dari yang sederhana hingga yang kompleks seperti pembahasan data Infografis1. Membutuhkan Waktu Lebih Lama Dalam membuat infografis perlu mengumpulkan data juga desain visual, oleh karena itu membutuhkan waktu yang lama untuk menyampaikan informasi dalam bentuk sebuah ilustrasi Kesalahan InterpretasiInfografis yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi data atau informasi yang disampaikan. Selain itu, audience juga akan kesulitan dalam memahami informasi atau data yang tersaji Penggunaannya TerbatasInfografis tidak selalu cocok untuk semua jenis data atau informasi, terutama data yang tidak dapat divisualisasikan secara Tips Membuat Infografis yang Menarik Setelah mempelajari bagaimana cara membuat infografis dan kelebihan juga kekurangannya. Selanjutnya Anda akan belajar mengenai tips membuat infografis yang dapat Menentukan Tujuan dan Target Audiens yang SesuaiSebelum membuat infografis, tentukan terlebih dahulu tujuan dan target audiens. Hal ini akan membantu Anda memilih topik dan gaya visual yang sesuai untuk menarik perhatian target Mengumpulkan Data yang Valid dan RelevanInfografis yang menarik harus didukung oleh data yang valid dan relevan. Pastikan bahwa data yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.Foto Pexels3. Membuat Struktur yang JelasStruktur yang jelas dapat memudahkan audience dalam memahami informasi. Oleh karena itu, penting untuk membuat struktur sebelum membuat infografis dengan menyusun informasi secara teratur dan sistematis. 4. Membuat Desain Visual yang MenarikDesain visual yang menarik seperti penggunaan warna-warna yang kontras, grafik, dan ilustrasi dapat meningkatkan daya tarik infografis. Namun, perlu pastikan bahwa desain visual yang dibuat tidak terlalu rumit sehingga sulit Menggunakan Tipografi yang TepatMenggunakan tipografi yang tepat dengan memilih jenis huruf yang mudah dibaca. Selain itu, lebih baik menghindari penggunaan terlalu banyak font yang berbeda dan menggunakan font yang sama untuk memudahkan pembaca dalam membaca infografis.Foto Pexels6. Membuat Infografis yang Sederhana dan Mudah DipahamiInfografis yang efektif harus mudah dipahami oleh pembaca. Lebih baik menghindari penggunaan data yang terlalu kompleks dan menyusunnya menjadi informasi yang Menggunakan Format yang SesuaiFormat yang digunakan disesuaikan dengan jenis informasi yang ingin disampaikan. Misalnya, format vertikal cocok untuk menampilkan data bertingkat, sedangkan format horizontal cocok untuk menampilkan data Melakukan Trial and ErrorSebelum di publish, sebaiknya melakukan uji coba pada beberapa orang untuk melihat apakah infografis yang dibuat sudah dapat dipahami oleh audience dengan mudah atau belum. Apabila terdapat kesalahan atau kekurangan, Anda bisa langsung memperbaikinya terlebih Rekomendasi Platform Website Gratis Pengolah InfografisBerikut ini merupakan beberapa rekomendasi platform website untuk membantu anda dalam proses perancangan desain infografis yang menarik dan juga Canva Infographic Canva merupakan tools online yang sering digunakan untuk membuat brosur hingga slide presentasi. Anda dapat menggunakan Canva untuk membuat infografis dengan lebih cepat dan mudah. Tools ini dapat anda gunakan secara gratis dengan mendaftarkan akun terlebih Foto Pexels2. PiktochartPiktochart adalah pilihan terbaik untuk membuat berbagai macam infografis yang berbeda. Anda juga dapat membuat dengan berbagai format yang berbeda, mulai dari ukuran poster, powerpoint, hingga InfogramDalam platform website Infogram digunakan untuk membuat template infographics sederhana dan mudah untuk digunakan. Infogram merupakan pilihan yang tepat untuk membuat data VizualizeVizualize merupakan platform website untuk mengolah dan merancang infographic dengan tipe yang berbeda. Website ini juga mempunyai fitur untuk membuat sebuah resume atau CV dengan format yang lebih advanced, dan VenngageVenngage memiliki fitur yang hampir sama dengan Canva. Anda dapat mengembangkan desain poster, laporan, promosi, hingga infographic melalui platform ini. Opsi lain dari website ini juga menyediakan beberapa kategori seperti statistik, informasi, timeline, geografi, dan lain – VismeVisme tergolong ke dalam tool online yang masih baru. Namun, memiliki berbagai fitur yang lengkap seperti presentasi, mockup, banner, poster, infographic dan lain sebagainya. Beberapa template telah tersedia dalam Visme, baik pada akun gratis, maupun premium. 7. BiteableSelain konten yang hanya berupa teks atau gambar saja, infographic juga tersedia dalam format video. Anda dapat mencoba dengan memanfaatkan fitur pembuat klip video atau animasi pendek dengan menerapkan berbagai multimedia yang ada. Manfaat InfografisPada pembahasan yang selanjutnya, masuk pada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan grafik informasi berikut Meningkatkan Brand AwarenessInfografis juga dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan brand awareness dari produk bisnis anda. Dengan cara, menyisipkan logo brand perusahaan anda supaya pembaca dalam mengenal dan mengetahui logo anda dengan lebih Meningkatkan Optimalisasi SEOSEO © UnsplashSetelah banyak pembaca yang mengenal brand miliki anda, selanjutnya melakukan optimasi SEO dengan tepat. Anda dapat mulai dengan memposting dan melakukan promosi mengenai infografis tersebut. Tambahan backlink juga sangat bermanfaat untuk mendukung performa dari Mudah Dibagikan Menyebarkan informasi melalui jejaring sosial © UnsplashMembagikan infografis dapat secara lebih mudah dengan menempelkan pada blog atau artikel. Secara otomatis, pengunjung juga dapat membagikannya melalui jejaring sosial yang sering digunakan, seperti Facebook, Twitter, dan Menumbuhkan Minat MembacaTampilan yang menarik juga dapat meningkatkan minat pembaca. Cara untuk menumbuhkan hal tersebut dengan memperbaiki tampilan visual akan terlihat lebih user friendly dan tidak membosankan saat Sebagian Media Promosi yang EfektifInfografis sebagai media promosi © UnsplashAudiens cenderung lebih menyukai konten yang dibuat lebih sederhana, namun konteks yang dicapai sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya infographic, maka membuka peluang untuk melakukan promosi secara lebih efektif dan pembahasan tentang apa itu infografis dan alasan mengapa penggunaannya sangat penting untuk era sekarang. Infografis dapat berguna kapan saja saat Anda membutuhkan informasi dengan cepat dan mudah Development ServiceSekawan Media menyediakan jasa pembuatan website profesional untuk membantu optimalkan bisnis Anda secara digital.

cara yang tepat untuk menyajikan informasi yang berupa data adalah